Jumat, 18 November 2011

Kimia Dasar 1 ~Volumetri/Titrasi/Titrimetri~

:: Volumetri/Titrasi/Titrimetri
Volumetri/Titrasi/Titrimetri adalah metode analisa dalam penentuannya menitikberatkan pada volume larutan.
Dibagi menjadi:
a. Volumetri Pengendapan
Volumetri pengendapan adalah volumetri yang melibatkan proses pengendapan sampel dalam analisanya.
contoh: penentuan kadar Cl- dalam tepung/pemutih

b. Volumetri Penetralan
Volume penetralan adalah volumetri yang melibatkan penambahan asam dan basa sehingga bersifat netrak. Dikatakan netral apabila mol ekivalen asam = mol ekivalen basa. Artinya, semua asam habis dengan basa.
contoh: penentuan kadar OH- dalam sabun

c. Volumetri Kompleksometri
Volumetri kompleksometri adalah metode analisa volumetri yang melibatkan pembentukan senyawa komplek dalam analisanya.
contoh: penentuan kadar Ca2+ dalam minuman isotonik
\/ Syarat-syarat terjadinya kompleksometri:
- pH harus stabil, karena itu ditambahkan larutan buffer, untuk logam Ca2+, reaksi kompleks akan berlangsung maksimal pada pH 10. Oleh karena itu, digunakan larutan buffer pH 10 pada penentuannya
- Harus ada reagen pengompleks
- Harus ada ion logam yang berfungsi sebagai atom pusat
\/ Lain-lain dalam metode Volumetri Kompleksometri:
- Senyawa Kompleks adalah senyawa yang berupa ion kompleks, yaitu ion yang terdiri dari atom pusat dan ligan
- Atom Pusat adalah atom bermuatan + biasanya logam, baik logam utama maupun transisi
- Ligan adalah senyawa/molekul yang mengelilingi atom pusat


:: Standarisasi
Standarisasi adalah proses penentuan konsentrasi zat dengan tepat dan akurat melalui reaksi dengan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti dengan metode titrimetri


:: Lain-lain dalam metode Volumetri:
- Zat baku primer adalah zat baku prmier yang sudah diketahui konsentrasinya melalui penimbangan.
contoh: MgCl2, NaCl, Na2B4O7 . 10H2O, H2C2O4 . 2H2O, HCl, HNO3, CaCO3, Na2CO3, K2Cr2O7
`-` Ciri-ciri zat baku primer:
- Mempunyai kemurnian yang tinggi
- Mempunyai rumus molekul yang pasti
- Larutannya bersifat stabil
- Tidak Higroskopis
- Mempunyai berat ekivalen yang tinggi

- Zat baku sekunder adalah zat baku sekunder yang bila digunakan untuk standarisasi harus distandarisasikan dengan larutan baku primer
contoh: NaOH, KOH, AgNO3, KMnO4, NH4NO3, EDTA, H2SO4, I2
`-` Ciri-ciri zat baku sekunder:
- Konsentrasinya tidak tepat
- Bersifat higroskopis
- Jumlah MR kecil

- Larutan Indikator adalah larutan yang digunakan untuk menunjukkan titik akhir titrasi yang ditandai dengan perubahan warna

- Larutan buffer adalah larutan penyangga/larutan pencampuran antara basa/asam lemah dengan garamnya yang berfungsi untuk mempertahankan pH

- pH adalah indikator asam basa

- Titik Ekivalen adalah titik dimana jumlah mol titran sama dengan jumlah mol titrat

- Titik Akhir Titrasi adalah kondisi pada saat indikator berubah warna sehingga titrasi harus dihentikan

- Titran: zat yang menitrasi

- Titrat: zat yang dititrasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar